Minggu, 01 Agustus 2010

Dua Wartawan Berhasil Diselamatkan

Share

Polisi Meksiko menggerebek rumah geng narkoba Sabtu (31/7/2010) dan menyelamatkan dua wartawan televisi yang diculik oleh anggota kartel yang meminta jaringan televisi itu untuk menyiarkan pesan mereka.

Menteri Keamanan Genero Garcia Luna mengatakan, kamerawan Javier Canales dan Alejandro Hernandez telah ditahan di negara bagian Coahuila di Mexico utara oleh anggota kartel Sinaloa, kelompok perdagangan narkoba yang paling berpengaruh.

Kartel Sinaloa dipimpin gembong utama narkoba Meksiko, Joaquin Shorty Guzman.

Kedua wartawan itu diculik Senin setelah meliput skandal penjara di negara bagian Durango, di mana para tawanan dituduh telah menyewa senjata pada kartel setempat.

"Mereka mengintimidasi kami sepanjang hari dan sepanjang malam. Mereka memukul kepala kami dengan papan," kata Hernandez pada konferensi pers di Mexico City.

"Wartawan ketiga diculik pada waktu yang sama, ketika Canales dan Hernandez dibebaskan Kamis menyusul perundingan dengan para penangkapnya," tutur Garcia Luna pada konferensi pers itu.

Menurut Garcia Luna, para penculik melarikan diri ketika polisi mendekati dan mengepung rumah itu Sabtu dan tidak ada yang ditangkap.

Di Meksiko, perang antara kartel-kartel yang bersaing untuk menguasai perdagangan obat bius bernilai multimiliaran dolar telah menewaskan lebih dari 26.000 orang, ketika Presiden Felipe Calderon melancarkan perang terhadap narkoba, mengkhawatirkan Washington dan investor.

Serangan terhadap media meningkat ketika geng-geng narkoba berusaha untuk membungkam atau mengintimidasi wartawan yang melaporkan mengenai pembunuhan narkoba itu.

"Mereka berusaha untuk mendapatkan jalan untuk memaksa (jaringan) media menyiarkan pesan-pesan mereka," katanya.

Media setempat melaporkan pada awal pekan ini, wartawan keempat di daerah itu telah diculik pada sekitar waktu yang sama, tapi tidak jelas apakah laporan itu benar.

Sejak 2006, sedikitnya 30 wartawan telah tewas di Mexico, menurut media Meksiko. Meksiko adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi pers, menurut Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ) yang bermarkas di AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails