Selasa, 03 Agustus 2010
"Newsweek" Bakal Dijual ke Taipan Stereo
Perusahaan media Washington Post Co. bersiap menjual majalah mingguan Newsweek kepada seorang pendiri salah satu perusahaan stereo terkemuka di dunia, Sidney Harman. Penjualan majalah tersebut mengakhiri setengah abad kepemilikan Newsweek oleh keluarga Graham.
Harman, pebisnis berusia 91 tahun, menegaskan tidak membeli Newsweek atas motif ingin mencari keuntungan. "Saya akan mengedepankan kedisiplinan bisnis dalam perusahaan sosial dan intelektual ini. Saya membelinya bukan demi keuntungan semata," kata Harman seperti dikutip dari laman harian Financial Times, Selasa, 3 Agustus 2010.
Donald Graham, ketua dan kepala eksekutif The Washington Post mengatakan, "Saya mencari seorang pembeli Newsweek, kami menginginkan seseorang yang sama seperti kami, peduli akan pentingnya jurnalisme berkualitas."
"Dia berjanji tidak hanya untuk terus memproduksi majalah berita terkemuka, tetapi juga mempertahankan Newsweek.com yang sama-sama dinamis. Dia juga bermaksud tetap mempertahankan mayoritas staf bertalenta di Newsweek," tambah Graham.
Sejauh ini Newsweek mempekerjakan 254 pegawai di AS, 83 staf di mancanegara, dan 42 pegawai permanen di unit digital Newsweek. Namun, dalam paruh pertama tahun ini, halaman iklan Newsweek turun 9,6 persen dari tahun lalu.
Sedangkan pesaing Newsweek, Time, mengalami peningkatan halaman iklan 0,4 persen. Berdasarkan data dari biro informasi penerbit, halaman iklan The New Yorker juga naik 5,7 persen.
Newsweek, majalah berita mingguan yang berusaha agar muatannya bisa tetap relevan dengan siklus berita harian, merugi sekitar US$30 juta tahun lalu, dan mengalami pengurangan penerimaan sebesar US$100 juta pada 2009.
Label:
All About Lintas Berita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar