Kamis, 05 Agustus 2010

Isu BlackBerry Indonesia Anjlokkan Saham RIM

Share

Isu blokir layanan BlackBerry di berbagai negara ternyata berimbas buruk bagi kondisi saham Research In Motion (RIM).

Seperti dilansir dari situs EconomicTimes, nilai saham perusahaan Kanada pembesut BlackBerry itu anjlok hingga US$2,7 miliar alias Rp 24 triliun hanya dalam waktu dua hari, seiring dengan munculnya isu pemblokiran layanan BlackBerry di Indonesia. Kerugian nilai saham itu didasarkan oleh jumlah saham RIM di bulan Mei.

RIM saat ini memang tengah direpotkan dengan masalah pemblokiran. Tak kurang dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memblokir layanan BlackBerry, karena layanan ini tak memungkinkan pemerintah negara itu untuk bisa mengontrol arus informasi yang melalui layanan itu.

Walaupun belum melakukan pemblokiran, pemerintah India juga menuntut hal yang sama. Belakangan pemerintah Indonesia juga mendesak agar RIM membangun server lokal di Indonesia agar pemerintah juga bisa turut melakukan pengawasan terhadap data di layanan RIM itu.

Tekanan dari berbagai negara dan respon yang tak terlalu menggembirakan dengan diluncurkannya BlackBerry Torch, membuat saham RIM turun lebih dari empat persen hari ini, setelah beberapa hari sebelumnya juga mengalami penurunan dengan nilai yang hampir sama.

Saham RIM sendiri telah turun sekitar 20 persen pada 2010, seiring dengan kemunculan iPhone 4, menguatnya ponsel-ponsel Android di pasar Amerika Utara, dan terakhir karena isu pemblokiran di sejumlah negara.

Situs asal Kanada, The Globe and Mail, memperkirakan pelanggan BlackBerry di India dan Arab Saudi bisa mencapai 2 juta. Sementara itu, secara global, BlackBerry memiliki lebih dari 41 juta pelanggan di lebih dari 150 negara di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails