Kamis, 19 Agustus 2010

Masalah Kerudung, Restoran Disneyland Digugat

Share

Seorang perempuan di negara bagian California, Amerika Serikat (AS), mengajukan gugatan atas diskriminasi yang dia alami di tempat kerja. Pasalnya, dia tidak bisa leluasa memakai kerudung.

Gugatan itu dilayangkan Imane Boudlal kepada Komisi Perlindungan Kesetaraan Kerja AS, Rabu 18 Agustus 2010 waktu setempat.

Boudlal menilai bahwa restoran Storyteller's Cafe tempat dia bekerja telah bersikap diskriminatif kepada dirinya. Restoran itu merupakan bagian dari Hotel Disney's Grand California, yang berada di dalam kompleks taman hiburan terkemuka, Disneyland, di Kota Anaheim.

Muslimah keturunan Maroko yang sudah menjadi warga AS itu menyatakan bahwa atasannya berulangkali menyuruh dia pulang karena menolak melepas kerudung di tempat kerja atau bekerja di bagian yang tidak terlihat pengunjung restoran.

Boudlal sudah dua tahun bekerja di restoran itu. Namun masalah muncul sejak Minggu, 15 Agustus 2010. Ketika itu dia mulai memakai kerudung dalam rangka menunaikan kewajiban sebagai muslimah di bulan suci Ramadan.

Namun, pengelola restoran meminta Boudlal untuk melepas kain yang menutupi kepalanya itu. Menolak perintah itu, akhirnya Boudlal disuruh pulang.

Dia mengaku sudah tiga kali menerima perlakuan seperti itu. Maka, Boudlal untuk kali keempat pergi lagi ke tempat kerja dengan tetap berkerudung, Rabu 18 Agustus 2010. Kali ini, dia didampingi rekan-rekan dari serikat pekerja dan sejumlah wartawan.

Perlakuan yang serupa pun dia terima. "Saya disuruh pulang. Saya pikir hari ini mungkin bakal cukup beruntung karena didampingi teman-teman dan para pendukung," ujar perempuan berusia 26 tahun itu seperti dikutip laman harian The Los Angeles Times.

Pihak Disneyland, sebagai pemilik restoran itu, menyatakan bahwa mereka tidak pernah memberi perlakuan yang berbeda kepada Boudlal. "Dia tetap diperbolehkan bekerja," kata juru bicara Disneyland, Suzi Brown.

"Kami memberi dia kesempatan untuk bekerja di belakang [restoran]," lanjut Brown. Bagian belakang yang dimaksud adalah bagian kasir untuk tamu hotel. Menurut Brown, itu merupakan posisi sementara hingga Boudlal mendapat posisi yang tepat.

Namun, Boudlal menolak ditempatkan di bagian belakang. Dia pun tidak habis pikir mengapa atasannya berubah sikap sejak dia memakai kerudung.

Boudlal mengaku sudah berkonsultasi dengan atasannya Juni lalu mengenai keinginan memakai kerudung. Namun permintaan tidak segera dijawab.

Pekan lalu, Boudlal dibawa ke bagiam kostum untuk mencari pilihan lain - seperti memakai topi. Namun, dia tidak diperbolehkan mengenakan kerudung pribadi. Demikian ungkap Ameena Qazi, pengacara dari Dewan Hubungan Amerika-Islam yang mendampingi Boudlal dalam mengajukan gugatan ke pihak berwenang.

Gugatan itu pun tengah diproses. (Associated Press)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails